rss
twitter


Semoga Ini Yang Terakhir

0

posted by | Posted on

Booooom....Jakarta diguncang bom, kita menangis rasanya merasakan ini semua. Sudah beberapa tahun kita merasa negara ini aman, tentram tidak ada guncangan bom seperi Bali 1 & 2, dan Bom-Bom lainnya, tapi kemaren sungguh sangat miris dan menangis melihat ibu kota kita yang seharusnya tenang sebagai baro meter ekonomi terguncang bom. Banyak pihak yang sangat dirugikan atas kejadian ini. Dari pengusaha, ekonomi, masyarakat kecil, masyarakat atas dan sebagaianya. Mau apa sebenarnya mereka tentang negeri ini. Mbok sudah kita hidup rukun dan damai, kalau ada perbedaan kan bisa diselesaikan dengan cara yang santun dan kekeluargaan, tidak dengan pengeboman yang sangat merugikan semua pihak. Apakah mereka tidak memikirkan para korban yang juga mempunyai keluarga dan saudara yang mungkin juga mereka adalah saudara-saudara mereka juga. Apakah semurah itukah nyawa harus dikeluarkan dari raga kita. Apakah begitu perintah Tuhan ALLAH yang menciptakan kita mengambil nyawa dengan mudah. Apakah mereka tidak tahu bahwa kita harus saling mengharga satu sama lain. Apakah karena mereka tidak dihargai oleh kita dan ALLAH, mereka sebenarnya juga merasa bahwa mereka tidak dihargai karena mereka juga tidak menghargai orang lain. Apa salah kita dan negeri ini harus menerima akibat dari ulah mereka. Ya.... ALLAH kenapa kamu ciptakan orang-orang yang seperti itu yang begitu teganya menghancurkan apa yang mereka mau tidak mau melihat kehancuran hati-hati orang yang mereka hancurkan jiwa dan raganya dengan Bom mereka. Ya...ALLAH berikanlah hidayah-Mu untuk mereka yang begitu membenci negeri ini yang membenci sistem ekonomi negeri ini, yang membenci pemimpin yang mereka anggap kafir dan sebagainya....! Ya...ALLAH berikanlah semua kebijaksanaan-Mu untuk meluluhkan hati mereka yang begitu keras bagaikan batu pualam dan karang, luluhkan mereka dari anggapan bahwa merekalah yang paling benar di dunia ini, luluhkanlah dari keangkara murkaan nasfu syetan yang menguasai mereka. Jauhkanlah negeri ini dari bala bencana ini kembali. Satukanlah bangsa ini dari perpecahan.
Teman....marilah kita satukan tekad kita untuk membangun dan selalu menyumbangkan apa yang kita punya untuk negeri ini. Kita tidak tahu bahwa negeri ini sedang begitu banyak dilanda cobaan yang belum pernah kita rasakan. Flu babi yang kita baru tahu pada bulan-bulan dan terakhir ternyata kita terjangkit penyakit yang sangat asing ini masuk dan sudah menelan korban jiwa. Ya....ALLAH hapuskanlah semua bala dan bencana ini dari bumi Indonesia. AMIEN

Sambut Ramadhan

0

posted by | Posted on

Ramadhan yang dinanti-nanti akhirnya datang juga. Bulan yang dirindukan oleh orang-orang yang beriman ini hadir dan pantas banget kalo menyambutnya dengan penuh gembira. Bukan dengan nyundut petasan-apalagi ngelempar bom molotov ke tiap rumah-tapi kita sambut dengan doa-doa, berharap kita bisa full mengisinya dengan amalan shalih. Kita sambut dengan hati yang ikhlas dan penuh sanjungan kepada Allah Swt. yang Maha Memberi. Soalnya, kita udah dikasih nikmat bisa sampe ke bulan yang mulia dan penuh barokah ini.

Bro en Sis, di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah seperti yang dijelaskan dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairah ra berkata: berkata Rasulullah saw.: “Ketika telah masuk bulan Ramadhan maka dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka jahannam, dan dibelenggu semua syaithan.” Dalam Riwayat Bukhari yang lain; “ketika telah tiba bulan Ramadhan maka di bukakan pinti-pintu surga.”

Subhanallah, betapa mulianya bulan ini, Bro. Kalo boleh mengumpamakan, Allah Swt. di bulan Ramadhan ini ngasih semacam BIG SALE pahala. Banyak bonus-bonus amalan shalih yang kita lakukan bakalan dilipat-gandakan oleh Allah Swt. Luar biasa!

Ah, jadi inget khutbah Rasulullah saw. di akhir bulan Sya’ban untuk menyambut Ramadhan. Di antara penggalan khutbahnya:“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan olehNya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca KitabNya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.” Catet tuh, Bro!

Jangan sia-siakan puasamu

Kayaknya kamu semua udah pada tahu dong kalo puasa Ramadhan itu wajib hukumnya. Kalo ada yang belum tahu, waduh kasihan banget tuh. Tapi insya Allah semuanya udah paham ya? Sebab Allah Swt. berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS al-Baqarah [2]: 183)

Nah, ngomongin soal puasa, sepertinya semua orang udah ngeh bahwa yang namanya puasa itu adalah aktivitas fisik kita. Kudu kuat nahan lapar dan haus dari mulai shubuh sampe waktu maghrib. Selama kurang lebih 12 jam organ tubuh tertentu kita di-off-kan dari aktivitas mengolah makanan. Kalo hari biasa mulut kita nggak henti-hentinya ngegares makanan, di bulan Ramadhan pere dulu di siang hari. Sekaligus memberi kesempatan kepada lambung kita untuk ?istirahat’.

Insya Allah deh, kalo aktivitas nahan lapar dan nahan haus hampir bisa dilakukan setiap orang, termasuk anak kecil sekalipun. Bener, wong mahasiswa yang demo, ada juga lho yang nekat “mogok makan”. Itu artinya secara fisik bisa kuat. Anak kecil aja, banyak yang udah mulai ikutan puasa. Malah hari biasa aja mereka bisa tahan untuk tidak makan kalo udah asyik dengan teman mainnya. Apalagi kalo udah lengket dengan video gim, dijamin bisa lupa segalanya. Jangan heran kalo ortu kamu misuh-misuh kesel karena adikmu ogah makan. Karena pikiran adikmu (atau malah kamu juga? He..he..) tertuju kepada level demi level, lengkap dengan ketegangan yang ada dalam permainan di video gim itu. Jadi intinya, secara fisik banyak di antara kita yang sanggup menahan rasa lapar dan haus. Kuat deh. Apalagi cuma seharian.

Tapi jangan salah lho, puasa juga sebetulnya bisa dijadikan sarana untuk menambah kuantitas amal kita, sekaligus memperbaiki kualitas amal kita. Jadi, kalo kamu kuat nahan lapar, belum tentu juga kuat nahan godaan hawa nafsu kamu untuk ngomongin orang, untuk ngejailin orang, dan untuk berbuat maksiat lainnya. Insya Allah kita percaya deh sama kamu kalo kamu bisa menahan mulut kamu untuk tidak makan dan minum selama puasa, tapi kita khawatir kalo mulut kamu juga bisa puasa dari ghibah dan berbohong.

Emang sih, puasa kamu kagak batal kalo berbohong, tapi itu bisa mengurangi pahala puasa kamu. Sayang kan, udah capek-cepak, eh, cuma dapet lapar dan dahaga aja. Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)

Jadi sayang banget kalo puasa fisik nggak dibarengi juga dengan ?puasa’ dari perbuatan yang maksiat. Sungguh rugi pula kalo berlalu begitu saja tanpa ada aktivitas amal shaleh yang kita lakukan. Sebab, saat Ramadhan Allah memberikan “bonus” yang besar dalam ibadah.

Jadi, jangan sia-siakan deh puasamu. Sayang banget. Apalagi belum tentu tahun depan kita ketemu lagi Ramadhan. Yuk, kita manfaatkan kesempatan ini. Jangan sampe lepas begitu saja. Puasa fisik wajib, tapi menjaga agar puasa ini nggak sia-sia juga wajib. Mulai sekarang, kita isi Ramadhan dengan kegiatan yang bernilai pahala di sisi Allah. Setuju kan? Siap…siap, siap..siap. Gitu dong!

Nahan lapar, nahan nafsu

Nahan lapar insya Allah banyak yang kuat. Tapi, ternyata banyak yang gagal dalam menahan hawa nafsu. Bener lho. Udah banyak faktanya. Sekadar contoh, mulutnya emang puasa dari makan dan minum, tapi nggak puasa dari ngomongin kejelekan orang lain. Nah lho? Puasanya emang nggak batal, tapi pahalanya bisa berkurang karena ngomongin kejelekan orang alias ghibah atawa ngegosip.Arghhh..

Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)

Sobat muda muslim, ada beberapa hal yang kayaknya perlu diperhatikan lagi dalam aktivitas puasa Ramadhan. Paling nggak, ini sebagai rambu-rambu supaya kita selamat dalam perjalanan mengarungi Ramadhan ini. Nah, dalam urusan menahan lapar dan nafsu ini bisa disiasati dengan beragam aktivitas yang bisa menjaga puasa kita. Di antaranya adalah:

Pertama, jaga kondisi tubuh. Caranya? Olah raga adalah alternatif paling murah. Istirahat cukup. Tapi jangan? kebanyakan lho. Mentang-mentang kalo puasa tidur juga ibadah, seharian tidur melulu. Ih, malu dong, masa udah jenggotan en bau tanah masih kayak anak kecil aja. Menjaga kondisi tubuh tentu tujuannya agar kita bisa sukses menjalani puasa tanpa kudu ada yang bolong-bolong. Emang sih, kalo sakit bisa diganti di hari lain di luar Ramadhan, tapi alangkah nikmatnya bila kita full puasa selama sebulan penuh (kecuali anak putri, yang kayaknya mesti nggak penuh puasanya, alasannya tahu sendiri kan?)

Kedua, banyakkin aktivitas amal sholeh. Well, bukannya kalo banyak aktivitas malah capek, Mas? Begini sobat, aktivitas di sini adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan amal baik kita; seperti getol tarawih berjamaah di masjid, tadarus al-Quran, bikin atau ikut acara sanlat, menghadiri kuliah shubuh, ceramah Ramadhan, seminar tentang kajian Islam. Wis, pokoke, banyak aktivitas yang kudu kita jalani. Dan pastikan, niatnya adalah dalam rangka mencari pahala. Jadi, pahala kita dari kegiatan lain bertambah dan puasa kita juga selamat karena banyak aktivitas yang bermanfaat.

Ketiga, hindari perbuatan maksiat, baik yang terang-terangan maupun tersembunyi. Suer, ini dia yang rada susah. Terus terang aja, untuk urusan nahan lapar, insya Allah kita kuat. Tapi bila harus nahan godaan hawa nafsu, kayaknya bagi sebagian teman remaja ada yang kesulitan. Tapi bukan berarti tanpa bisa diselesaikan lho. Insya Allah asal berusaha bisa.

Tapi, ya namanya juga manusia, tempatnya lupa dan salah. Adakalanya kita tanpa terasa atau bahkan sengaja berbuat maksiat. Biasanya nih, tanpa terasa-bisa juga karena ketidaktahuan kita-suka mencampur-adukan antara yang hak dan yang bathil. Pergi ke masjid sih emang getol, tapi pas yang lain khusyu sholat, eh doi malah asyik-masyuk ama gebetannya. Oya, bukan hanya malam hari lho remaja yang melakukan maksiat secara “terselubung”, acara jalan-jalan selesai shalat shubuh pun jadi alternatif aktivitas yang bisa nyerempet-nyerempet dosa. Kayaknya udah pada mafhum deh, kalo banyak remaja yang jjs campur-baur antara yang laki dan perempuan. Aduh, bisa-bisa menguap deh pahala puasa kita. Bener lho, mungkin sebagian di antara kamu nggak merasa kalo itu adalah peluang untuk berbuat dosa. Bayangin, kalo setiap hari sepanjang Ramadhan kita berbuat begitu, bisa-bisa puasa kita cuma dapat lapar dan dahaga saja. Naudzubillah min dzalik.

Oya, jangan salah lho, saat puasa kita juga terlarang untuk ngomongin yang jorok, keji, atau tercela. Kenapa? Bisa ngurangi pahala puasa kita, sayang. Kalo ada teman kamu yang nekat ngajakin kamu untuk ngegosip, berkata kotor, jorok dan keji misalnya, kamu jangan tergoda. Malah harusnya kamu nasihatin aja. Terus bilang bahwa kamu sedang puasa. Dan seharusnya saat kamu ngomong begitu doi paham, bahwa bila sedang puasa nggak boleh (terlarang) untuk melakukan itu. Abu Hurairah mengatakan, bahwa Nabi saw. bersabda:

Apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa (HR Bukhari Muslim)

Keempat, hilangkan aktivitas yang miskin manfaat bagi puasa kita. Main gim seharian? Inget lho, meski aktivitas itu tergolong mubah alias boleh-boleh saja dilakukan, tapi kalo seharian gimana urusannya? Kawan, puasa bukan berarti menghambat aktivitas kita yang lain. Sehingga pengennya di rumah aja. Itu nggak bener, dan yang pasti bisa bikin Ramadhan nggak bermakna. Meski tujuan main gim atau main ludo, halma, monopoli, ular tangga, karambol, bakar petasan, dan jenis mainan lainnya adalah untuk menghilangkan kejenuhan, tapi bukan berarti seharian penuh dan setiap hari selama Ramadhan kita begitu. Wah, bisa-bisa Ramadhan nggak ada bedanya dengan bulan yang lain. Nggak nikmat dan nggak bermakna. Jangan sia-siakan “bulan bonus” dari Allah ini, kawan.

Yuk, sambut gembira dan siapkan diri untuk mengisinya dengan amal shalih. Oke?

diambil dari : http://www.dudung.net